Selamat Datang di Blog Saya

Kamis, 30 Maret 2017

Tata Cara Shalat

TATA CARA SHALAT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 3
Ø Agustia Ningsih
Ø Dinny Pratiwi Wiva
Ø Khairuddin
Ø M Qudrat Sembiring
Ø Siti Nafsiah Simangunsong



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UIN-SU)
2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, penyusun yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ilmiah tentang Tata Cara Shalat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



    Medan,  29 Maret 2017

Penyusun







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..2
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………...3
A.    Latar Belakang………………………………………………………………..3
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………….....3
C.     Tujuan Penulisan……………………………………………………………...3
D.    Ruang Lingkup……………………………………………………………….3
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………4
A.    Syarat-Syarat Shalat………………………………………………………….4
B.     Rukun Shalat…………………………………………………………………4
C.     Yang Membatalkan Shalat…………………………………………………...4
D.    Makruh Shalat………………………………………………………………..5
E.     Tata Cara Shalat……………………………………………………………...5
1.      Niat…………………………………………………………………..5
2.      Takbir………………………………………………………………...6
3.      Ruku…………………………………………………………………8
4.      I’tidal………………………………………………………………...8
5.      Sujud ………………………………………………………………...8
6.      Duduk Antara 2 Sujud……………………………………………....9
7.      Tahiyyat Awal……………………………………………………….9
8.      Tahiyyat Akhir………………………………………………………9
9.      Salam…………………………………………………..……………10
BAB III : PENUTUP………………………………………………………………….11
A.    Kesimpulan…………………………………………………………………11
B.     Saran………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….12









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Shalat Merupakan salah satu ibadah yang paling mulia dan paling dicintai oleh Allah. Bahkan, Nabi saw. Sendiri telah menegaskan tentang kedudukan shalat dalam agama, yaitu, dalam sabda beliau yang berbunyi : “Shalat merupakan  tiang agama.”  Nabi sendiri disuruh Allah untuk melakukan Shalat lima waktu pada saat Isra’ Mi’raj. itu merupakan perintah langsung dari Allah untuk Nabi dan wajib disampaikan kepada umat-Nya.
Shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah manusia mengucapkan dua kalimat Syahadat, dari kelima rukun Islam tersebut, yang harus dilakukan oleh manusia setiap hari adalah Shalat. Seperti yang dikatakan Rasulullah bahwa Shalat merupakan tiang agama, berarti apabila kita lalai menjalankan sholat satu kali pun, kita bisa meninggalkan ajaran agama kita, dan itu kita berarti melanggar ajaran agama. Melanggar suatu apapun itu merupakan perbuatan dosa, apalagi melanggar ajaran-ajaran agama kita. Sesibuki apapun kita, kita harus melaksanakan sholat, apabila kita meninggalkannya maka sholatnya harus diQadha’ atau dibayar pada hari yang lainnya. Dan apabila kita melakukan suatu perjalanan yang jauh, maka sholatnya harus di Jama’, dengan sholat jama’ dapat meringankan perjalanan kita karena dilakukan dengan masing-masing dua rakaat.
Disini kami pemakalah akan membahas tentang yang telah disampaikan diatas, yaitu hadits tentang shalat, shalat wajib dan sunnah. Mudahan apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua agar kita semua dapat menjalankan shalat dengan khusyu’.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa syarat-syarat shalat?
2.      Apa saja yang membatalkan shalat?
3.      Apa saja  rukun shalat?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui syarat-syarat shalat
2.      Untuk mengetahui apa saja yang membatalkan shalat.
3.      Untuk mengetahui rukun shalat.

D.    Ruang Lingkup
1.      Makalah ini hanya membahas tentang tata cara shalat.
2.      Yang dibahas dalam makalah ini hanya mengenai seputar shalat 


BAB II
Pembahasan


A. Syarat – Syarat Shalat
1.      Beragama Islam.
2.      Sudah baligh dan berakal.
3.      Suci dari hadast atau najis
4.      Suci seluruh anggota badan, pakaian, dan tempat.
5.      Menutup aurat; laki-laki auratnya antara pusar sampa lutut, sedangkan wanita auratnya seluruh anggota badan kecuali muka dan kedua telapak tangan.
6.      Telah masuk waktu yang sudah ditentukan untuk masing-masing shalat.
7.      Menghadap kiblat.
8.      Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnat.
B. Rukun Shalat
1.      Membaca niat
2.      Takbiratul ihram.
3.      Berdiri tegak bagi yang mampu, boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit.
4.      Membaca surah Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’at.
5.      Ruku’ dengan thuma’ninah.
6.      I’tidah dengan thuma’ninah.
7.      Sujud dengan kali dan thuma’ninah
8.      Duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah.
9.      Duduk tasyahud akhir dengan thuma’ninah.
10.  Membaca tasyahud akhir.
11.  Membaca shalawat Nabi pada tasyahud akhir.
12.  Membaca salam yang pertama.
13.  Tertib; berurutan dalam mengerjakan rukun-rukun shalat.
C. Yang Membatalkan Shalat
1.      Bila sala satu syarat atau rukunnya tidak dikerjakan atau sengaja tidak dikerjakan.
2.      Terkena najis yang tidak dimaafkan.
3.      Terbuka auratnya.
4.      Berkata-kata dengan sengaja walau hanya satu huruf tapi yang memberi pengertian.
5.      Mengbah niat; misalnya ingin memutuskan shalat.
6.      Makan atau minum saat shalat walau hanya sedikit.
7.      Tertawa terbahak-bahak.
8.      Membelakangi kiblat.
9.      Mendahului imamnya dua rukun (jika shalat berjamah).
10.  Murtad (keluar dari Islam).
11.  Menambah rukun yang berupa perbuatan seperti ruku’ dan sujud.
12.  Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan dengan sengaja.

D. Makruh Shalat                 
1.      Menaruh telapak tangan di dalam lengan baju ketika takbiratul ihram, ruku’, dan sujud.
2.      Memejamkan mata.
3.      Menutup mulutnya rapat-rapat.
4.      Memalingkan muka ke kiri dan kanan (tengok sana sini)
5.      Menengadah ke langit.
6.      Kepalanya terbuka.
7.      Bertolak pinggang.
8.      Menahan hadast.
9.      Meludah
10.  Mengerjakan shalat di atas kuburan.
11.  Melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyuk’an shalat.

E. Tata Cara Shalat
1.      Niat.
Ø  Niat Sholat Subuh 2 Raka'at


Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu shubuh dua raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah.

Ø  Niat Sholat Dhuhur 4 Raka'at


Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu dhuhur empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah.






Ø  Niat Sholat Ashar 4 Raka'at



Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu ashar empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah.
Ø  Niat Sholat Magrib 3 Raka'at


Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu maghrib tiga raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah.
Ø  Niat Sholat Isya 4 Raka'at


Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu isya empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah

*Jika melaksanakan sholat berjamaah sebagai imam maka tambahkan imaaman namun jika sholat jamaah sebagai makmum tambahkan ma'muuman.

2.      Takbiratul Ihram


ALLAHU AKBAR
Artitnya:
Allah Maha Besar

3.      Bacaan Do’a Iftitah


Artinya :
Maha besar Allah, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan sore.Saya menghadapkan muka saya kepada Tuhan pencipta langit dan bumi dengan rendah hati dan sejujur-jujurnya sebagai seorang muslim, bukan sebagai seorang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya. Begitulah saya diperintah, dan saya sebahagian dari orang islam.

4.      Surat Al Fatihah




Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mulah aku menyembah, dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai,atau jalannya orang-orang yang sesat.

5.      Membaca Surat Al-Quran
Bagi yang sholat sendirian atau menjadi imam setelah membaca alfatiha di sunahkan membaca surat Al-Quran


6.      Ruku

Artinya :
Mahasuci Allah Maha Agung serta memujilah aku kepadaNya.

7.      I’tidal

Artinya :
Allah mendengar orang yang memujiNya.

Pada waktu berdiri tegak ( I’tidal ) terus membaca :


Artinya :
Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu

8.      Sujud

Artinya :
Maha Suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya.

9.      Duduk diantara dua sujud

Artinya :
Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.

10.  Tahiyat awal

Artinya :
Ya Allah, segala penghormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan hanya milik-Mu ya Allah,- Wahai Nabi selamat sejahatera semoga tercurah kepada Engkau wahai Nabi Muhammad, – semoga juga Rahmat Allah dan Berkah-Nya pun tercurah kepadamu wahai Nabii,- Semoga salam sejahtera tercurah kepada kami dan hamba-hamba-Mu yang sholeh. – Ya Allah aku bersumpah dan berjanji bahwa tiada ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau ya Allah, dan aku bersumpah dan berjanji sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan-Mu Ya Allah. – Ya Allah, limpahkan shalawat-Mu kepada Nabi Muhammad dan limpahkan juga shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad.

11.  Tahiyat akhir
Setelah baca seperti tahiyyat awal dilanjutkan dengan ayat dibawah ini:



Artinya :
…sebagaimana Engkau telah limpahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan juga kepada keluarga Nabi Ibrahim, dan berkatilah Ya Allah Nabi Muhammad dan berkatilah juga keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Nabi Ibrahim dan juga kepada keluarga Nabi Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

12.  Salam

Artinya : Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Didalam melaksanakan shalat itu tidaklah sembarangan karena ada ketentuan setiap kita melakukan shalat seperti rukun shalat. Dan tidak semua orang boleh shalat karena ada syarat-syarat shalat yaitu salah satunya harus beragama islam,suci dari hadas dan najis dan dalam melakukan shalat kita harus berwudhu dulu.

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki, untuk kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.














DAFTAR PUSTAKA
Ridwan, Hasan. 2009. Fiqih Ibadah. Bandung. Pustaka Setia.


































Ilmuwan Muslim Klasik

Ilmuwan Muslim Klasik Oleh: kelompok 8 (Muhammad Qudrat S. Ahmad Murdani. Nur Habibah. Sumondang Marito H. Jainuddin Dai) A.     Im...