BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah kalamullah yang sangat bermanfaat dan penting
bahkan menjadi pedoman kehidupan agar selamat dunia dan akhirat yang telah
Allah sediakan bagi umat manusia, namun masih banyak diantara manusia yang
kurang mengerti akan pentingnya Al-Qur’an dalam aspek kehidupan, bahkan melupakan
bahwa Al-Qur’an itu sebagai pedoman bagi kehidupan manusi yang banyak di dalamnya
mengandung berbagai aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak yang
beranggapan bahwa Al-Qur’an itu hanya sekedar bacaan dan tidak mengerti apa
keuntungan dari mempelajarinya. Padahal apabila orang tersebut tahu betapa
pentingnya mempelajari kandungan Al-Qur;an pasti mereka akan merasa rugi dan
menyesal, karna banyak kandungan Al-Qur’an itu memberikan manfaat dan kebaikan
bagi manusia. Salah satunya adalah kandungan Al-Qur’an tentang Akidah dan
Ibadah yang akan di bahas dalam makalah ini.
Maka dari itu penulis tertarik dan merasa terpanggil untuk membahas
secara singkat, jelas, dan padat mengenai kandungan Al-Qur’an ini. Karena ini
sebagai salah satu kewajiban bagi umat Islam untuk mempelajari Al-Qur’an dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan Akidah dan Ibadah?
2.
Apa
saja ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi tentang Akidah dan Ibadah?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
1.
Untuk
mengetahui pengertian Akidah dan Ibadah
2.
Untuk
mengetahui ayat Al-Qur’an yang membahas Akidah dan Ibadah
Tujuan Khusus
1.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Al-Qur’an pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
tahun 2016
BAB II
PEMBAHASAN
Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam untuk seluruh umat muslim
diseluruh dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan manusia didunia.
Didalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an terdapat kandungan yang secara
garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa pengertian dari akidah dan ibadah
yang masing-masing memiliki kandungan didalam Al-Quran.
A.
Kandungan Al-Qur’an Tentang Akidah
1.
Pengertian Akidah
Akidah adalah masalah yang sangat prinsipil dalam agama Islam,
begitu juga dalam agama-agama lain. Aqidah Islam adalah tauhid[1],
artinya kepercayaan terhadap keesaan Allah swt. Oleh karena itu, Islam disebut
juga agama tauhid.
Secara etimologi kata akidah diambil
dari kata dasar العـقـد yang berarti ikatan. Maksudnya adalah berkaitan
dengan keyakinan atau keimanan seperti yakin adanya Allah SWT, diutusnya para
Rosul, Malaikat, dan akan datangnya hari akhir. Bukan hanya meyakini adanya
zat, bahkan meyakini akan sifat-sifat-Nya. Sedangkan secara terminologi akidah
yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa yang menjadi suatu
kenyataan teguh dan kokoh. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak
terkandung didalamnya suatu keraguan apapun pada orang yang meyakini. Akidah
juga sebagai dasar atau pondasi manusia dalam menjalani kehidupan. Karena tanpa
adanya akidah manusia akan tersesat.
Akidah juga adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai
kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an
mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah
swt. Yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada
Allah swt. Adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak
percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir. Itulah salah
satu kandungan Al-Qur’an tentang akidah.
2.
Ayat-ayat
Al-Qur’an Tentang Akidah
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Akidah Seperti firman Allah swt. Dalam Al-Qur’an
sebagai berikut.
1.
Surah
Al-Baqarah : 163
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, Tidak ada Tuhan Selain
Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah : 163).
2.
Surah
Al-Ikhlas : 1-4
قُلْ هُوَ اللَّهُ
أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, yang Maha Esa. Allah tempat
meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan
tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia’.” (QS. Al-Ikhlas : 1-4).
3.
Surah
An-Nisa : 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan
sesuatu apa pun.” (QS. An-Nisa : 36).
Dari ayat di atas, jelas bahwa Al-Qur’an mengajarkan bahwa Allah
itu Esa, Tunggal, tidak ada padanannya, karena Allah itu pencipta, maka
mustahil/tidak masuk akal bahwa yang mencipta sama dengan yang diciptakan.
M. Quraish shihab menjelaskan dalam
bukunya: tujuan diturunkanya al-Quran berbeda dengan kitab-kitab ilmiyah.
Karenanya dibutuhkan penyelidikan dan penelitian tentang priode diturunkanya
wahyu Allah tersebut. Secara garis besar salah satu tujuan diturunkanya al-Qur’an
menurut beliau adalah[2]: “petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus
dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan
kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan”.
Dari keterangan Quraish shihab
diatas, dapat disimpulkan bahwa memang benar inti Al-Qur’an merupakan akidah
islamiyyah yang harus diikuti oleh umat manusia. Dengan kata lain bahwa
Al-Qur’an tersebut diturunkan oleh Allah ditengah-tengah umat yang memiliki
keyakinan sangat bertentangan dengan yang disampaikan oleh Al-Qur’an. Namun,
dengan adanya ajakan, kabar gembira, ancaman
dan juga kebagusan akhlak Rasulullah menjadikan keyakinan yang
bertentangan itu dapat berubah secara berangsur-angsur. Perlu diketahui bersama
meskipun inti Al-Qur’an mengenai akidah tetapi Al-Qur’an juga meliputi hal-hal
lainya seperti akhlak, hukum syariat dan yang lainnya.
Ajaran tentang Akidah ini disebut juga dengan keimanan, seperti
kita ketahui bahwa rukun iman itu ada enam.
B.
Kandungan Al-Qur’an Tentang Ibadah
1.
Pengertian Ibadah
Isi pokok Al-Qur’an yang kedua adalah masalah Ibadah[3].
Ibadah adalah bentuk pengabdian seorang hamba kepada sang pencipta (Al-Khaliq),
Allah Swt. Sebagai rasa terima kasih atas segala nikmat yang telah
diterimannya.
Oleh karena itu Ibadah juga diartikan sebagai ketaatan, tunduk, dan
ikut. Sedangkan pengertian ibadah menurut Fuqaha adalah segala bentuk ketaatan
yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah swt. Bentuk
ibadah dasar dalam ajaran agama Islam yakni seperti yang tercantum dalam lima
butir Rukun Islam, yaitu mengucap dua kalimat syahadat, sholat lima waktu,
membayar zakat, puasa dibulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang
telah mampu menjalankannya.
2. Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Ibadah
Di antara ayat-ayat yang menyuruh manusia beribadah atau menyembah
Allah adalah.
1.
Surah
Al-Baqarah : 21
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan
orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 21).
2.
Surah
Az-zariyat : 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepadaKu.” (QS. Az-Zariyat : 56).
3.
Surah
Ali Imran : 51
إِنَّ اللَّهَ رَبِّي
وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
“Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah
Dia. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran : 53).
4.
Surah
Al-Bayyinah : 5
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ
الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ
دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas
menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan
shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus
(benar).” (QS. Al-Bayyinah : 5).
Dari ayat di atas, jelas bahwa Al-Qur’an mengajarkan bahwa Ibadah
adalah realisasi dari keimanan. Seseorang yang mengakui adanya Allah, adanya
malaikat, diutusnya Nabi Muhammad dan sebagainya, tetapi tidak melaksanakan
ibadah yang telah ditetapkan Allah melalui Rasulnya, sama dengan bohong, atau
dalam agama disebut orang Fasiq. Ibadah ada yang berbentuk ucapan, perbuatan
atau niatan dalam hati.
Dalam surah An-Nisa ayat 103, Allah
memerintahkan untuk beribadah sholat. Namun di dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan
secara rinci bagaimana kita harus sholat. Namun keteranga-keterangan tentang
sholat dapat kita temukan pada hadits-hadits Rasulullah saw.
Al-qur’an yang berisi tentang Sholat
terdapat pada surah An-Nisa ayat 103
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ
كِتَابًا مَّوْقُوْتًا
“Sungguh sholat
itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
(QS. An-Nisa : 103).
Menafsirkan ayat di atas,
‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata, “(sholat itu) merupakan kewajiban
yang telah ditentukan waktunya. Selain menekankan wajibnya sholat, ayat ini
juga menunjukkan bahwa sholat itu memiliki waktu tertentu yang harus dipenuhi[4].
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara etimologi kata akidah diambil
dari kata dasar العـقـد yang berarti ikatan. Maksudnya adalah
berkaitan dengan keyakinan atau keimanan seperti yakin adanya Allah SWT,
diutusnya para Rosul, Malaikat, dan akan datangnya hari akhir.Aqidah Islam adalah tauhid, artinya kepercayaan terhadap
keesaan Allah swt. Oleh karena itu, Islam disebut juga agama tauhid.
Sedangkan Ibadah adalah bentuk pengabdian seorang hamba kepada sang
pencipta (Al-Khaliq), Allah Swt. Sebagai rasa terima kasih atas segala nikmat
yang telah diterimannya. Oleh karena itu Ibadah juga diartikan sebagai
ketaatan, tunduk, dan ikut. Sedangkan pengertian ibadah menurut Fuqaha adalah
segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho
dari Allah swt.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi tentang Akidah
1.
Surah
Al-Baqarah : 163
2.
Surah
Al-Ikhlas : 1-4
3.
Surah
An-Nisa : 36
Ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi tentang Ibadah
1.
Surah
Al-Baqarah : 21
2.
Surah
Az-zariyat : 56
3.
Surah
Ali Imran : 51
4.
Surah
Al-Bayyinah : 5
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki, untuk
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,
Rosihon. 2012. Ulumul Qur’an. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Bina, Ahda. 2012. Rahasia 7 Waktu
Sholat. Jakarta: Pustaka Media.
Departemen Agama RI. 1972. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Penerbit Syamil Qur’an.
Matsna, Mohammad. 2008. Al-Qur’an hadis, Semarang:
Toha Putra.
Pengawarang,
mochtar jaim. 2001. Kompedium ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan
hukum. Padang: CV. Hasanah.
Shihab, M. Quraish. 2013. Membumikan
Al-Qur’an. Bandung: Mizan Media Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar