Selamat Datang di Blog Saya

Selasa, 18 Juli 2017

AYAT SERIBU DINAR

AYAT SERIBU DINAR
وَمَنْ يَّتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهُ مَخْرَجًا وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ. وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ. اِنَّ اللهَ بَالِغُ اَمْرِهِ. قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tak terhingga. Siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu”.
Keterangan:
Salah seorang hartawan bermimpi dalam tidurnya, seorang lelaki datang kepadanya lalu berkata: “Beramallah dengan hartamu sebanyak seribu dinar kepada fakir miskin yang banyak berkeliaran meminta-minta”. Karana mimpi ini berulang kali dialaminya, maka dilaksanakan apa yang dimimpikannya itu, yaitu memberi sedekah kepada fakir miskin sebanyak seribu dinar. Pada suatu malam dia bermimpi pula bahwa lelaki itu datang lagi kepadanya dan mengajarkan beberapa kalimat ayat-ayat Al-Qur’an (ayat-ayat yang tersebut di atas) dianjurkannya agar dibaca dan diamalkan pagi dan petang maka Allah akan melepaskan dari bahaya yang akan menimpa dirinya.

Setelah hartawan itu bangun dari tidurnya ia memikirkan dengan penuh perhatian apa yang ia dapati dalam mimpinya seolah-olah ada hubungan dengan mimpinya yang terdahulu, maka dengan tidak ragu-ragu dibacanya dan diamalkannya, karena kalimat-kalimat itu adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak diragukan lagi kebaikannya. Tidak lama kemudian hartawan tersebut berada dalam suatu perjalanan melalui laut menumpang sebuah kapal layar, membawa barang dagangannya. Setelah kapal itu berada ditengah-tengah laut yang luas, bertiuplah angin topan yang sangat dahsyat, gelombang semakin besar, kapal terombang-ambing. Penumpang merasa cemas dan takut, hari mulai malam, hujan turun dengan lebatnya, tetapi si hartawan tetap tenang mengharap pertolongan Allah sambil membaca ayat-ayat yang didapatnya dalam mimpinya. Nakoda dan awak kapal berusaha sekuat tenaga menyelamatkan kapal dan penumpangnya, tetapi keadaan semakin bertambah dahsyat, kapal terhempas di atas sebuah batu karang dan akhirnya pecah. Disaat penumpang tidak sadar karena mabuk, kapal penuh air dan tidak dapat diselamatkan lagi. Tetapi anehnya si hartawan yang mengamalkan ayat-ayat tadi, telah terdampar ditepi pantai dalam keadaan selamat bersama harta dagangannya, demikianlah khasiat ayat yang didapatnya dalam mimpi karena dia beramal sebanyak seribu dinar, lalu ayat-ayat itu disebut dengan ayat seribu dinar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ilmuwan Muslim Klasik

Ilmuwan Muslim Klasik Oleh: kelompok 8 (Muhammad Qudrat S. Ahmad Murdani. Nur Habibah. Sumondang Marito H. Jainuddin Dai) A.     Im...