AYAT SERIBU DINAR
وَمَنْ
يَّتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهُ مَخْرَجًا وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ
لاَيَحْتَسِبُ. وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ. اِنَّ اللهَ
بَالِغُ اَمْرِهِ. قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah,
niscaya diberi-Nya kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tak terhingga. Siapa
bertawakkal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah sangat tegas
dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu”.
Keterangan:
Salah
seorang hartawan bermimpi dalam tidurnya, seorang lelaki datang kepadanya lalu
berkata: “Beramallah dengan hartamu sebanyak seribu dinar kepada fakir miskin
yang banyak berkeliaran meminta-minta”. Karana mimpi ini berulang kali
dialaminya, maka dilaksanakan apa yang dimimpikannya itu, yaitu memberi sedekah
kepada fakir miskin sebanyak seribu dinar. Pada suatu malam dia bermimpi pula
bahwa lelaki itu datang lagi kepadanya dan mengajarkan beberapa kalimat
ayat-ayat Al-Qur’an (ayat-ayat yang tersebut di atas) dianjurkannya agar dibaca
dan diamalkan pagi dan petang maka Allah akan melepaskan dari bahaya yang akan
menimpa dirinya.
Setelah
hartawan itu bangun dari tidurnya ia memikirkan dengan penuh perhatian apa yang
ia dapati dalam mimpinya seolah-olah ada hubungan dengan mimpinya yang
terdahulu, maka dengan tidak ragu-ragu dibacanya dan diamalkannya, karena
kalimat-kalimat itu adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak diragukan lagi
kebaikannya. Tidak lama kemudian hartawan tersebut berada dalam suatu
perjalanan melalui laut menumpang sebuah kapal layar, membawa barang
dagangannya. Setelah kapal itu berada ditengah-tengah laut yang luas,
bertiuplah angin topan yang sangat dahsyat, gelombang semakin besar, kapal
terombang-ambing. Penumpang merasa cemas dan takut, hari mulai malam, hujan
turun dengan lebatnya, tetapi si hartawan tetap tenang mengharap pertolongan
Allah sambil membaca ayat-ayat yang didapatnya dalam mimpinya. Nakoda dan awak
kapal berusaha sekuat tenaga menyelamatkan kapal dan penumpangnya, tetapi
keadaan semakin bertambah dahsyat, kapal terhempas di atas sebuah batu karang
dan akhirnya pecah. Disaat penumpang tidak sadar karena mabuk, kapal penuh air
dan tidak dapat diselamatkan lagi. Tetapi anehnya si hartawan yang mengamalkan
ayat-ayat tadi, telah terdampar ditepi pantai dalam keadaan selamat bersama
harta dagangannya, demikianlah khasiat ayat yang didapatnya dalam mimpi karena
dia beramal sebanyak seribu dinar, lalu ayat-ayat itu disebut dengan ayat
seribu dinar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar