اَلْفِقْهُ الْإِسْلاَمِيُّ وَأَدِلَّتُهُ
حَقِيْقَةُ
الصَّلاَةِ: اَلصَّلاَةُ لُغَةً: اَلدُّعَاءُ أَوْ اَلدُّعَاءُ بِخَيْرٍ, قَالَ تَعَالَى:
{وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنُ لَّهُمْ} [اَلتَّوْبَةُ: 9\103] أَيْ
اُدْعُ لَهُمْ. وَشَرْعًا: هِيَ أَقْوَالٌ وَأَفْعَالٌ مَغْصُوْصَةٌ, مُفْتَتَحَةٌ
بِالتَّكْبِيْرِ, مُخْتَتَمَةٌ بِالتَّسْلِيْمٍ.
مَشْرُوْعِيَتُهَا:
اَلصَّلاَةُ وَاجِبَةٌ بِالْكِتَابِ وَالسَّنَةِ وَالْإِجْمَاعِ:
تَارِيْخُهَا
وَنَوْعُ فَرْضِيَّتُهَا وَفَرَائِضُهَا: فُرِضَتِ الصَّلاَةُ لَيْلَةُ الْإِسْرَاءِ
قَبْلَ الْهِجْرَةِ بِنَحْوِ خَمْسِ سِنِيْنَ عَلَى الْمَشْهُوْرِ بَيْنَ أَهْلِ
السِّيَرِ, لِحَدِيْثِ أَنَسٍ, قَالَ: «فُرِضَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ اَلصَّلَوَاتُ لَيْلَةٌ أُسْرِيَ بِهِ خَمْسِيْنَ, ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى
جُعِلَتْ خَمْسًا, ثُمَّ نُوْدِيَ: يَامُحَمَّدُ, إِنَّهُ لَا يُبَدِّلُ الْقَوْلَ
لَدَيَّ, وَإِنَّ لَكَ بِهَذِهِ الْخَمْسَةِ خَمْسِيْنَ». وَقَالَ بَعْضُ الْحَنَفِيَّةِ:
فُرِضَتْ لَيْلَةُ الْإِسْرَاءِ قَبْلَ السَّبْتِ سَابِعَ عَشَرَ مِنْ رَمَضَانَ قَبْلَ
الْهِجْرَةِ بِسَنَّةٍ وَنِصْفٍ. وَجَزَمَ اَلْحَا فِظُ اِبْنُ حَجَرٍ بِأَنَّهُ لَيْلَةُ
السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبٍ, وَعَلَيْهِ عَمَلُ أَهْلِ الْأَمْصَارِ.
وَالصَّلَوَاتُ
الْمَكْتُوْبَاتُ خَمْسٌ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ, وَلاَ خِلاَفَ بَيْنَ الْمُسْلِمِيْنَ
فِيْ وُجُوْبِهَا, وَلاَ يَجِبُ غَيْرَهَا إِلاَ بِنَذْرٍ, لِلْأَحَادِيْثِ السَّابِقَةِ,
وَالِحَدِيْثِ الْأَعْرَابِيْ: «خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ» قَالَ
الْأَعْرَابِيُ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا؟ قَالَ: «لاَ, إِلاَّ تَطَّوُعٌ», وَلِقَوْلِهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمُعَاذٍ حِيْنَ بَعَثَهُ إِلَى الْيَمَنِ: «أَخْبِرْهُمْ
أَنَّ اللهَ تَعَالَى فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ».
وَقَالَ
أَبُوْ حَنِيْفَةَ رَحِمَهُ الله: اَلْوِتْرُ وَاجِبٌ, لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «إِنَّ اللهَ قُدْ زَادَكُمْ صَلاَةٌ, وَهِيَ اَلْوِتْرُ» وَهَذَا يَقْتَضِيْ
وُجُوْبَهُ, وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ: «اَلْوَتْرُ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ».
Hakikat Shalat:
shalat secara bahasa: adalah do’a atau do’a dengan kebaikan, Allah swt.
berfirman: {berdo’alah kepada mereka sesungguhnya do’a kamu itu menjadi
[At-Taubah 9:103] maksudnya yaitu, berdoalah atas mereka secara syariat, shalat
adalah perkataan, dan perbuatan yang khusus dimulai dengan takbir, dan diakhiri
dengan salam.
Syariat shalat: shalat wajib berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah, dan
ijma’:
Sejarah shalat
dan macam-macam kewajibannya: shalat diwajibkan pada malam Isra’ sebelum hijrah
pada sekitar tahun 5 H. menurut pendapat yang mahsyur dikalangan ahli sejarah,
berdasarkan hadis riwayat Anas, dia berkata: “shalat diwajibkan atas Nabi pada
malam Nabi Muhammad di Isra’kan sebanyak 50 kali, kemudian dikurangi sampai
menjadi 5 kali, kemudian Nabi Muhammad dipanggil: wahai Muhammad, pergantian
itu tidak mempengaruhi, sesungguhnya 5 kali shalat ini nilainya sama dengan
50”. Menurut sebahagian ulama bermazhab Hanafi: shalat diwajibkan pada malam
Isra’ sebelum hari sabtu pada tanggal 17 Ramadhan satu tahun setengah sebelum
hijrah. Al-Hafiz ibnu Hajar menguatkan bahwa shalat diwajibkan pada malam 27
rajab, begitu juga menurut amal ahli amshor.
Adapun shalat
yang diwajibkan ada 5 dalam sehari semalam, tidak ada perbedaan antara kaum
muslimin mengenai kewajibannnya, dan tidak ada kewajiban lainnya kecuali
berdasarkan nazar, berdasarkan hadis yang telah lalu, dan hadis seorang A’rabi
bertanya pada Rasulullah, Rasul menyampaikan: “5 kali shalat sehari semalam”,
laki-laki itu bertanya: “apakah ada yang lain untukku ya Rasulullah?”. Berkata
Rasul: “tidak, kecuali shalat sunnah”. dan berdasarkan sabda Nabi saw. kepada
muadz ketika mengutusnya ke Yaman: “kabarkan kepada penduduk Yaman bahwa Allah
mewajibkan atas mereka shalat 5 kali dalam sehari semalam”.
Imam Abu
Hanifah berpendapat, shalat witir itu wajib, berdasarkan sabda Rasulullah saw.
“sesungguhnya Allah telah menambahkan satu shalat kepada kalian, yaitu witir”,
hadis ini menuntut akan kewajiban shalat witir, Nabi saw. bersabda “witir itu
wajib bagi setiap muslim”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar