Selamat Datang di Blog Saya

Sabtu, 27 Mei 2017

Psikologi Umum (Emosi)

EMOSI
A.    Pengertian Emosi
Mengenai emosi menurut Chaplin berpendapat bahwa defenisi mengenai emosi cukup bervariasi yang dikemukakan oleh para ahli psikolog dari berbagai orientasi. Namun demikian dapat dikemukakan atas general agreement bahwa emosi merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. Karena itu emosi lebih intens dari pada perasaan, dan sering terjadi perubahan prilaku, hubungan dengan lingkungan kadang-kadang terganggu.
Emosi pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relative singkat, sehinhgga emosi berbeda dengan mood atau suasana hati pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif lebih lama daripada emosi, tetapi intensitasnya kurang apabila dibandingkan dengan emosi.
Kalau keadaan perasaan telah begitu kuat, hingga hubungan dengan sekitar terganggu, hal ini telah mengakut masalah emosi. Oleh karena itu sering dikemukakan bahwa emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu (khusus), dan emosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan prilaku yang mengarah (approach) atau menyingkiri terhadap sesuatu, dan prilaku tersebut pada umumnya disertai adanya ekspresi kejasmanian, sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi.
B.     Teori-Teori Emosi
1.      Teori yang berpijak pada hubungan emosi dengan gejala kejasmanian.
Adanya hubungan antara emosi dengan gejala kejasmanian di antara para ahli tidaklah terdapat perbedaan pendapat. Yang menjadi silang pendapat adalah mana yang menjadi sebab dan akibatnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan teori-teori yang berkaitan dengan emosi yang bertitik pijak pada hubungan emosi dengan gejala kejasmanian. Dan ini terbagi lagi:
a.       Teori James-Lange
Teori ini mula-mula dikemukakan oleh James (American Psychologist), yang secara kebetulan pada waktu yang sama juga dikemukakan oleh Lange (Danish Physiologist), sehingga teori tersebut dikenal sebagai teori James-Lange. Menurut teori ini emosi merupakan akibat atau hasil persepsi dari keadaan jasmani, orang sedih karena menangis, orang takut karena gemetar dan sebagainya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa gejala kejasmanian merupakan sebab emosi, dan emosi merupakan akibat dari gejala kejasmanian.
b.      Teori Cannon-Bard
Teori ini berpendapat bahwa emosi itu bergantung pada aktivitas dari otak bagian bawah. Teori ini dikemukakan oleh Cannon atas dasar penelitian dari Bard. Teori ini berbeda atau justru berlawanan dengan teori yang dikemukakan oleh James-Lange, yaitu bahwa emosi tidak bergantung pada gejala kejasmanian., atau reaksi jasmani bukan merupakan dasar dari emosi, tetapi emosi justru bergantung pada aktivitas otak atau aktivitas sentral.
c.       Teori Schachter-Singer
Teori ini didasarkan pendapat bahwa emosi yang dialami seseorang merupakan hasil interpretasi dari keadaan jasmani. Schachter dan Singer berpendapat bahwa keadaan jasmani dari timbulnya emosi pada umumnya orang tidak dapat mempersepsi hal ini. Karena teori ini meneropong atas dasar interprestasi, sementara ahli menyebut teori ini sebagai teori kognitif dalam emosi.
2.      Teori hubungan antar emosi
Robert Plutchik mengajukan teori mengenai deskripsi emosi yang berkaitan dengan emosi primer dan hubungan satu dengan yang lain. Menurutnya emosi itu berbeda dalam tiga dimensi, yaitu intensitas, kesamaan, dan polaritas atau pertentangan. Ketiga ini merupakan dimensi yang digunakan untuk mengadakan hubungan emosi yang satu dengan yang lain. 
3.      Teori emosi berkaitan dengan motivasi
Teori mengenai emosi dalam kaitannya dengan motivasi dikemukakan oleh Leeper. Garis pemisah antara emosi dengan motivasi adalah sangat tipis. Misal takut ini adalah emosi, tetapi ini juga motif pendorong perilaku, karena bila orang takut maka maka orang akan terdorong berprilaku kearah tujuan tertentu.
4.      Teori kognitif mengenai emosi
Teori ini dikemukakan oleh Richard Lazarus dan teman-teman sekerjanya, yang mengemukakan teori tentang emosi yang menekankan pada penafsiran atau pengertian mengenai informasi yang datang dari beberapa sumber. Karena penafsiran ini mengandung atau memproses informasi dari luar dan dari dalam (jasmani dan ingatan), maka teori tersebut disebut teori kognitif mengenai emosi.

C.    Macam –Macam Emosi
1.      Emosi sensoris
Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang, dan lapar.
2.      Emosi psikis
Emosi psikis yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan, seperti perasaan intelektual, yang berhubungan dengan ruang lingkup kebenaran perasaan sosial.


Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ilmuwan Muslim Klasik

Ilmuwan Muslim Klasik Oleh: kelompok 8 (Muhammad Qudrat S. Ahmad Murdani. Nur Habibah. Sumondang Marito H. Jainuddin Dai) A.     Im...